Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 12 Mei 2013

TARI PARANG MAYA SUKU DAYAK BAKUMPAI



 TARI PARANG MAYA  SUKU DAYAK BAKUMPAI

Pada dasarnya Indonesia merupakan Negara Republik yang berbentuk kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, dimana suku bangsa tersebut mempunyai adat istiadat, bahasa, ras, serta kebudayaan yang beragam. Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan seni budaya daerah yang menjadikan dasar dari budaya Nasional, salah satunya adalah seni tari.
Pada jaman masyarakat komunal, perkembangan tari di seluruh Indonesia dapat dikatakan sama, yaitu bersifat magis dan sakral. Sesuai dengan pola upacara sakral, umumnya mereka menari atas dasar pola-pola simbolik untuk menjaga keseimbangan dalam hidup secara komunal, seperti tari-tarian yang melambangkan harapan kesuburan, penghindaran malapetaka, dan
lain-lain. Sebelum melakukan perburuan misalnya, manusia pada jaman ini selalu mengadakan upacara dengan menari untuk mempengaruhi kekuatan binatang-binatang yang diburunya agar binatang tersebut melemah dan dapat mereka tangkap. Demikian pula setelah mereka mengenal pertanian, perasaan gembira setelah berhasil memanen juga mereka wujudkan dengan upacara yang menggunakan media tari. Bahkan untuk menyembuhkan penyakit, mereka juga melakukan tari tarian untuk mengundang roh roh nenek moyang agar membantu mereka dalam pengobatan.
Di Kalimantan Selatan, pola-pola simbolik dalam tari-tarian ini dapat kita temukan di dalam masyarakat suku dayak. Masyarakat Suku Dayak sebagai masyarakat hukum adat merasa  mempunyai hubungan yang erat dengan lingkungan hidupnya. Mereka sering dipengaruhi oleh alam pikiran religio magis. Masyarakat suku Dayak menganggap pengetahuan akan tanda-tanda atau simbol simbol tertentu dalam kehidupan mereka adalah untuk menjaga komunikasi mereka dengan alam dan dengan roh-roh leluhur mereka, sehingga untuk menjaga komunikasi ini mereka aktualisasikan di dalam tari yang mereka bawakan.
 Sekarang, perkembangan tari sudah sangat pesat. Tari-tarian suku dayak yang dulunya ditarikan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, seperti tari-tarian yang melambangkan harapan, kesuburan, dan penghindaran malapetaka yang ditujukan untuk sarana ritual, sekarang sudah dikemas dalam bentuk seni pertunjukkan dengan menggunakan tata panggung dan tata lampu pentas. Tari-tarian yang sudah ditata dengan apik ini dikemas tanpa mengindahkan nilai-nilai simbolik yang ada dalam tari-tarian tersebut, misalnya tari Parang Maya suku Dayak Bakumpai.
Di dalam tari Parang Maya, simbol-simbol tersebut dapat terlihat dalam gerak, busana, properti, dan musik. Tari Parang Maya telah menjadi simbol bagi masyarakat Suku Dayak Bakumpai akan makna yang terkandung di dalamnya. Namun, banyak sekali orang yang masih belum mengetahui makna dari simbol-simbol yang terdapat di dalam tari Parang Maya seperti simbol gerak, simbol busana, simbol properti yang digunakan dan musik. Fenomena tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui berbagai makna simbol yang digunakan dalam Tari Parang Maya dan menggali makna religius yang terdapat dibalik simbol simbol yang digunakan dalam Tari Parang Maya.

2 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About