Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 12 Mei 2013

Teori tentang Entokoreologi



Etnokoreologi atau ethnochoreology adalah the study of dance through the application of a number of disciplines such as anthropology (Wikipedia, 2009). Etnokoreologi adalah pengkajian tentang tari melalui beberapa disiplin ilmu seperti antropologi. Dengan menggunakan etnokoreologi, peneliti dapat mengungkap dan menganalisis gerak-gerak tari khususnya gerak tari Parang Maya Suku Dayak Bakumpai yang memiliki nilai dan simbol yang maknanya hanya dapat dipahami dan digunakan oleh masyarakat Dayak Bakumpai. Menurut Narawati (2003: 135) gerak-gerak tari dapat dikategorikan menjadi empat macam, yaitu gerak berpindah tempat (locomotion), gerak murni (pure movement), gerak maknawi (gesture), dan gerak penguat ekspresi (baton signal). Pada tari Parang Maya jenis-jenis gerak ini akan digunakan peneliti dalam menganalisis gerak tari tersebut. Kelompok gerak tersebut peneliti gambarkan dengan notasi laban.  

Mulai dari kegiatan observasi tari, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi unsur-unsur gerak seperti formasi, gerak, dan langkah. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan mengkategorikan gerak, yang kemudian dilanjutkan dengan mengklasifikasikan gerak-gerak tersebut ke dalam jenis-jenis gerak. Kegiatan terakhir adalah menganalisis gerak ke dalam bentuk notasi laban dan penjelasannya.
Beberapa hal penting yang harus diketahui dalam memahami notasi laban  (Sedyawati, 1986: 329), antara lain:
1. Simbol-simbol yang merupakan huruf-huruf dari bahasa gerak menunjukkan arah dan level dari bagian badan yang digerakkan.
2. Pencatatan gerak dititik-beratkan pada arah atau tujuan dari gerak. Misalnya maju, mundur, kanan, kiri, serong maju kiri, serong maju kanan, atas, tengah, bawah, berputar ke kanan, berputar ke kiri, dan sebagainya.
3. Tubuh manusia secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu bagian kanan dan bagian kiri, yang masing-masing masih dibagi lagi menjadi bagian bagian dari anggota badan seperti kepala, bahu, lengan, tangan, jari tangan, dada, pinggang, tungkai, kaki, dan sebagainya.
4.  Pencatatan notasi laban dilakukan dan dibaca dari arah hadap penari.
5. Notasi laban dicatat dan dibaca dari bawah ke atas, kemudian dilanjutkan ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About